Tak dapat dipungkiri bahwa akses internet menjadi sarana yang sangat handal dan sangat bermanfaat dalam pencarian informasi yang kita inginkan. Mesin pencarian internet (search machine) menawarkan beragam informasi yang kita butuhkan hanya dengan mengetik informasi yang kita butuhkan kemudian meng-klik-nya.
Dunia pendidikan pun mulai memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk mendukung proses belajar-mengajar. Guru/dosen mulai menginstruksikan agar tugas-tugas peserta didik dikirim lewat e-mail, peserta didik mencari tugas lewat pengaksesan internet, ataupun guru-peserta didik dapat melakukan KBM tanpa bertatap muka (kuliah online).
Hal tersebut di atas dapat dilakukan apabila terdapat sarana-prasarana yang mendukung. Sarana dapat berupa komputer ataupun laptop/notebook. Prasarana dapat berupa modem ataupun akses internet guna mendapatkan informasi-informasi.
Di perkotaan, tentunya sarana-prasarana ini dapat diperoleh dengan mudah. Sekolah-sekolah berkualitas sophisticated tentunya menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung kelancaran KBM. Hal ini juga didukung dengan kemampuan finansial orangtua dan keinginan orangtua yang sangat mendukung pendidikan anak-anaknya.
Nah, bagaimana di desa? Ataupun pedalaman-pedalaman yang tidak terjamah oleh perkembangan pendidikan berbasis teknologi ini? Bukankah salah satu tujuan negara ialah mencerdaskan kehidupan bangsa?
Pembahasan
Internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh dunia. Berbagai penelitian membuktikan bahwa internet mengandung informasi yang lebih baru dibandingkan dengan textbook.
Berikut adalah fungsi internet:
1. Fungsi alat komunikasi.
Komunikasi dapat berupa e-mail ataupun chatting. Dengan adanya e-mail, misalnya, maka pengiriman tugas dapat berjalan lancar tanapa adanya gangguan pengiriman dan ongkos kirim yang tidak memakan biaya besar.
2. Fungsi akses informasi.
Dengan adanya internet, maka peserta didik tidak perlu repot-repot meminjam ataupun membeli buku-buku guna melengkapi tugas-tugasnya. Cukup dengan memasukkan informasi yang diinginkan pada search machine kemudian klik, maka informasi yang diinginkan akan muncul dalam berbagai versi, apakah dalam bentuk dokumen atau video. Internet memberikan informasi (mungkin) lebih dari yang kita harapkan dan juga waktu yang digunakan cukup efisien dan efektif.
3. Fungsi pendidikan dan pembelajaran.
Ada tiga kedudukan internet di dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan subsitusi. Dan juga adanya pelatihan bagi guru/dosen agar mampu memanfaatkan teknologi ini seefisien mungkin.
4. Fungsi tambahan (subsitusi).
Internet berfungsi untuk menambah wawasan dari si pengguna internet, tentunya dalam hal positif.
5. Fungsi pelengkap (komplemen).
Internet (materi pembelajaran elektronik)diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang telah disampaikan di dalam kelas.
6. Fungsi pengganti (subsitusi).
Tujuannya ialah untuk membantu atau mempermudah peserta didik mengelola kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan pembelajarannya. Hal ini dapat diwujudkan secara: 1) konvensional (tatap muka), 2) sebagian tatap muka, sebagian melalui internet, dan 3) melalui internet seutuhnya (kuliah online).
Meratanya pendidikan di seluruh wilayah, khususnya pendidikan berbasis teknologi ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor ekonomi dan gaya berpikir setiap individu. Di kota, pendapatan setiap orang umumnya berada di atas rata-rata sehingga untuk memenuhi sarana-prasarana pendidikan berbasis teknologi ini tidaklah terlalu sulit. Dan juga gaya pikir orang di perkotaan sudah maju, yaitu menginvestasikan kekayaannya dalam bentuk pendidikan setinggi-tingginya guna meraih ,masa depan yang cemerlang tanpa harus ketinggalan up-date informasi-informasi.
Sedangkan di pedesaan, umumnya pekerjaan hanyalah petani, buruh, ataupun peternak. Jangankan untuk melengkapi sarana-prasarana pendidikan berbasis teknologi, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja sulit. Gaya pikir orang pedesaan juga masih tergolong kaku, walaupun tidak semuanya.
Lalu, apa seharusnya yang dapat dilakukan pemerintah guna mewujudkan salah satu tujuan negara tersebut, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga setiap anak bangsa di desa/pedalaman juga mendapatkan pendidikan berbasis teknologi ini?
1. Faktor ekonomi tidak selalu menjadi penghalang terwujudnya pendidikan berbasis teknologi yang merata di setiap daerah. Adanya penyediaan layanan internet di warnet yang letaknya strategis dan adanya pengarahan kepada si penyedia layanan ini yang berbau edukasi, yaitu cenderung memberikan masukan kepada calon pengguna mengenai akses informasi guna mendukung terwujudnya pendidikan berbasis teknologi ini. Tentunya pemerintah telah menyediakan dana-dana guna mendukung program ini, ya tentunya apabila digunakan sebijaksana mungkin.
2. Gaya berpikir orang pedesaan juga dapat dibarui dengan melakukan pendekatan-pendekatan, apakah menyediakan fasilitas akses internet dengan biaya murah ataupun memberikan pemahaman bahwa internet dapat menjadi solusi/alternatif dalam membantu kehidupan mereka sehari-hari , misalnya bagaimana mendapatkan padi berkualitas unggul, dan juga membantu anak-anak didik dalam pencarian informasi-informasi guna meningkatkan pendidikan di pedesaan.
3. Adanya pengarahan dan pembekalan terhadap guru-guru di desa ataupun penyedia layanan internet agar mampu mengelola akses internet ini dengan baik guna terwujudnya program pendidikan berbasis teknologi yang merata ini.
4. Tentunya harus ada komitmen pemerintah dalam mewujudkan program ini lewat penggunaan dana sebijaksana mungkin dengan mengingat tujuan luhur negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV ini.
Pendidikan membuat perbedaan besar di antara manusia. (John Locke)
Referensi :
1. Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
2. Santrock, John W. (2008). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.
3. http://www.internet-desa.blogspot.com/
0 comments:
Posting Komentar